Bullying adalah perilaku negatif yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan dapat berdampak buruk bagi kesejahteraan mental dan emosional korban. Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti intimidasi, ejekan, dan perlakuan diskriminatif terhadap seseorang. Dalam kasus yang lebih ekstrem, bullying juga bisa berujung pada kekerasan fisik.
Dampak dari bullying di sekolah bisa sangat merusak bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Korban bullying seringkali mengalami stres, kecemasan, depresi, dan bahkan trauma jangka panjang. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan belajar dan mengalami penurunan harga diri. Selain itu, bullying juga dapat memicu perilaku agresif dan antisosial pada korban, serta berdampak buruk pada hubungan sosial mereka.
Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, diperlukan kerjasama antara guru, orang tua, dan siswa. Guru perlu lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan menangani kasus bullying di sekolah. Mereka juga perlu memberikan pendidikan tentang pentingnya menghormati perbedaan dan membangun hubungan yang baik antar sesama siswa. Orang tua juga harus terlibat aktif dalam mendukung anak-anak mereka yang menjadi korban bullying, serta memberikan pendampingan dan dukungan emosional kepada mereka.
Referensi:
1. Olweus, D. (1993). Bullying at School: What We Know and What We Can Do. Cambridge, MA: Blackwell.
2. Smith, P. K., Pepler, D., & Rigby, K. (2004). Bullying in Schools: How Successful Can Interventions Be? Cambridge, UK: Cambridge University Press.
3. Salmivalli, C. (2010). Bullying and the peer group: A review. Aggression and Violent Behavior, 15(2), 112-120.